Hello Guest! Welcome to our Website.
Something you might want to know about us.
Don't be hesitated to contact us if you have something to say.

Senin, 24 Mei 2010

Pentingnya Studi Kelayakan dalam Perancangan Proyek

Coba kita lihat judul diatas yaitu "Pentingnya Studi Kelayakan dalam Perancangan Proyek", mengapa demikian??

Jawabannya akan kita temukan disini, tapi sebelumnya alangkah baiknya kita lihat dulu dasar kata dari studi kelayakan itu sendiri..

Studi kelayakan merupakan tahap pertama yaitu tahap perencanaan dari "Siklus Hidup Sistem", apa pula siklus hidup sistem itu??
Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) merupakan proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.

Lalu adakah tahap kedua dan seterusnya?? Yups, pasti ada tidak cukup sampai di tahap perencanaan saja. Namun ada tahap lainnya, seperti :

2. Tahap Analisis
3. Tahap Rancangan
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan

Setelah kita mengetahui dasar dari siklus hidup sistem, kita kembali ke topik utamanya..Dimanakah pentingnya Studi Kelayakan dalam Perancangan Proyek ini??

Sekarang saya sudah bisa menjawab, tadi telah kita ketahui studi kelayakan ini masuk ke dalam tahap yang pertama..
Lalu pengertiannya bahwa Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Ada enam dimensi kelayakan, yaitu :
1. Teknis

Pada bagian ini akan ditanyakan apakah sistem dapat dikembangkan dan diopeasikan dengan teknologi yang ada saat ini?. Jika komputer tidak dapat melakukan proses yang diperlukan dalam mengembangkan dan mengoperasikan proyek pastinya pelaksanaan proyek akan mengalami kendala.

2.Ekonomis

Tentunya dalam membuat suatu proyek kita akan mengeluarkan biaya. Untuk itu perlu ditanyakan apakah proyek ini akan menghasilkan manfaat yang lebih besar dan dapat dinilai secara keuangan yang setara dengan biaya yang telah dikeluarkan.

3. Non Ekonomis

sistem yang diajukan dinilai berdasarkan keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang. contohnya manfaat sosial.

4.Hukum dan Etika

Fasilitas yang digunakan serta manfaat yang dihasilkan dari proyek tersebut tidak melanggar etika dan hukum. Jangan sampai meskipun sudah menggunakan teknologi yang resmi tetapi mengasilkan manfaat yang melanggar etika.

4.Operasional

Apakah rancangan sistem akan didukung oleh orang-orang yang akan menggunakannya. Maksud pertanyaannya apakah sistem yang akan dibuat cocok dengan sdm yang akan menggunakannya kelak? Karena jika orang yang menggunakannya tidak mengerti maka purcuma saja lah.

5.Terjadwal

Mungkinkah penerapan sistem yang sudah dibuat akan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan?
Jika masih ada kendala waktu dalam penerapan sistem maka harus dilakukan pennyesuaian kembali.

Intinya dari pembahasan diatas bahwa studi kelayakan lah yang menilai suatu proyek yang kita kembangkan layak atau tidak untuk tetap dijalankan dengan memperhatikan keenam deminasi diatas..

Ok sepertinya sudah cukup postingan untuk kali ini, semoga bermanfaat bagi yang membacanya..
Untuk yang ingin lebih mengetahui tentang Siklus Hidup Sistem, kalian bisa melihat sumber yang saya berikan disini..


http://widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5565/Modul_ke_8_sim_ptik.doc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Total Tayangan Halaman

Followers